Menjelang Akhir Tahun Harga Beras Terus Merangkak Naik

๐—ง๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐—ต ๐—Ÿ๐—ฎ๐˜‚๐˜, ๐—ฑ๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ฎ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ฝ๐—ผ๐˜€๐˜.๐—ฐ๐—ผ๐—บ – Harga beras di Kabupaten Tanah Laut terus merangkak naik menjelang akhir tahun 2022.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan informasi media ini peroleh, kenaikan harga tersebut merata pada semua jenis beras selama 1 minggu terakhir ini. Seperti beras siam unus yang sebelumnya harga Rp. 62.000 menjadi Rp. 65.000 pergantang (5 liter), siam mayang yang sebelumnya harga Rp Rp. 75.000 menjadi Rp. 80.000 pergantang, siam rukut yang sebelumnya Rp. 60.000 menjadi Rp. 70.000 pergantang, beras serang yang sebelumnya Rp. 45.000 menjadi Rp. 48.000 pergantang, siam pemanokan yang sebelumnya Rp. 50.000 menjadi Rp. 65.000 pergantang, beras jawa yang sebelumnya Rp. 61.000 menjadi Rp. 63.000 pergantang, beras kemasan ubur-ubur juga mengalami kenaikan dari harga Rp. 65.000 menjadi Rp. 70.000 pergantang.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Tapandang Berseri Pelaihari, Gunawan mengatakan kenaikan harga beras dipicu oleh kegagalan panen petani untuk beras yang berasal dari wilayah Kalsel, tetapi untuk beras yang berasal dari Pulau Jawa disebabkan oleh mahalnya biaya transportasi pengirimannya.

โ€œStok beras saat ini banyak saja dan tidak krisis pada masing-masing toko namun sebagian orang petani yang masih memiliki stok menyimpan padinya, soalnya kita nih masih belum final lagi, yang finalnya kan beras ini pas bulan puasa untuk fitrah, jadi petani menjual padinya ketika bulan puasa,” ujarnya kepada media ini, Kamis (22/12/22) di Pelaihari.

Gunawan menginginkan agar beras dari Pulau Jawa ada saja masuk ke Kalsel sehingga stok beras tidak semakin terbatas, karena menurut informasi yang ia dapat menjelang tahun baru ini gudang banyak yang berhenti sementara dalam mendistribusikan atau dalam istilah lain itu tutup buku akhir tahun.

Sementara itu pedagang beras lainnya, Imah mengatakan, harga beras yang tinggi disebabkan oleh gagal panen, harga bisa normal lagi nanti apabila sudah panen selanjutnya.

“Diperkirakan harga ini terus naik sampai bulan puasa Ramadhan,” ucapnya.

Imah mengungkapkan, meski mengalami kenaikan yang cukup signifikan namun sama sekali tak mempengaruhi daya beli masyarakat, sedangkan beras tetap selalu ada yang diperoleh dari wilayah lain yang memiliki banyak stok beras.

Imah juga berharap agar pemerintah memperhatikan petani untuk memberikan bantuan pupuk atau yang lainnya supaya petani tidak gagal dalam panen untuk selanjutnya.

“Sehingga harga beras dapat normal dan terjangkau seperti sebelumnya,” harapnya. (๐—œ๐—ธ๐—ต๐˜€๐—ฎ๐—ป)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *