Tari Kolosal Pertempuran Hambawang Pulasan Tampil Memukau pada Puncak Hari Jadi ke-63 HST

Bupati HST dan Wakil Gubernur Kalsel di Sambut Tari Kolosal dalam acara Puncak Hari Jadi HST ke-63 di Lapangan Dwi Warna Barabai

Hulu Sungai Tengah, Dnusantarapost.com – Tarian Kolosal Pertempuran Hambawang Pulasan Tampil memukau dan buat haru penonton, pada puncak Hari jadi ke-63 Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel), di Lapangan Dwi Warna Barabai, Kamis (22/12).

Tari tersebut dibawakan oleh Pawadahan Nanang Galuh dan siswa siswi dari SMPN 1 HST, SMPN 3 HST, SMPN 6 HST, SMAN 3 Barabai, dan SMAN 4 Barabai.

Bacaan Lainnya

Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, Muhammad Anhar, Tarian kolosal yang melibatkan kolaborasi 75 pelajar dari lima sekolah jenjang SMP dan SMA di HST.

“Persiapannya ini dipersiapkan selama satu bulan, melibatkan Dewan Kesenian Daerah HST sebagai konseptornya,” katanya.

Pertempuran Hambawang Pulasan dipilih sebagai tema untuk mengingatkan masyarakat tentang perjuangan para pahlawan di Bumi Murakata saat melawan penjajah.

“Apa yang kita nikmati hari ini, hasil dari air mata dan tetes darah para pejuang terdahulu,” ujarnya.

Sutradara tari, Muhammad Ferian Shadiqin mengatakan, pertempuran hambawang pulasan tersebut punya cerita dan nilai-nilai sejarah yang sangat berharga bagi HST.

“Menurut kisahnya pertempuran Hambawang Pulasan ini merupakan perjuangan pertama, hingga menjadi cikal bakal tersulutnya pertempuran lainnya di HST,” katanya.

Ia menambahkan, tarian ini juga mengisahkan tentang pejuang banua yang berangkat untuk menyerang di waktu sahur pada bulan mei 1947.

“13 pejuang yang berangkat hanya satu yang tewas, sedangkan belanda yang berjumlah 48 orang habis ditumpas para kusuma bangsa,” tambahnya.

Pada tari kolosal ini Bupati HST, H Aulia Oktafiandi dan Wakil Gubernur Kalsel, H Muhidin diminta untuk maju ke replika tugu Hambawang Pulasan untuk menyilangkan keris tanda perjuangan belum berakhir untuk membangun Banua.

Crew tari kolosal tersebut antara lain, Febridha Febrina dan Anggi Kusuma Wijayanti, stage manager, Noza Kurniawan, serta penata artistik, Faisal.

Diharapkan, tarian ini mampu membangkitkan semangat pemuda untuk membangun Banua dan mengenali sejarah-sejarah yang ada di HST.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *