Sempat Minder, Kuntoro Petani Milenial Asal Tanah Laut Putuskan Berangkat Ke Korea Selatan

๐™๐™–๐™ฃ๐™–๐™ ๐™‡๐™–๐™ช๐™ฉ, dnusantarapost.com – Seorang petani muda Tanah Laut mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan di Korea Selatan.
Prastio Kuntoro (37) seorang petani asal desa Ranggang Kecamatan Takisung akan mengikuti kegiatan bertajuk Invitational Training on K-Smart Farm pada 16-22 Oktober ini.

Kuntoro, panggilan akrab pria tersebut akan berangkat bersama 7 orang petani milenial lainnya serta rombongan dari Kementerian Pertanian. Seluruh biaya perjalanan dan akomodasi selama mengikuti ini ditanggung oleh pihak penyelenggara, sehingga ia tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis.

Kuntoro mengaku terkejut saat pertama kali dihubungi oleh petugas dari Kementerian Pertanian. “Ya saya terkejut, bingung juga kok tiba-tiba dapat pesan melalui WhatsApp disuruh ikut kegiatan di Korea Selatan. Sedangkan saya ini petani biasa. Tiap hari ke ladang tiba-tiba disuruh ke Korea. Apalagi waktunya sangat mendadak, belum mengurus paspor dan lain-lain” ungkapnya.

Ia mengaku sempat ragu dan merasa minder untuk ikut pelatihan tersebut, namun berkat dukungan dari keluarga dan teman-temannya serta dari Mobilizer dan Fasilitator Program YESS akhirnya ia memutuskan untuk berangkat.

Kegiatan pelatihan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian dengan The Korea Agency of Education, Promotion And Information Service in Food, Agriculture, Forestry, And Fisheries (EPIS).

Selama di Korsel, Kuntoro dan kawan-kawan akan belajar tentang aplikasi teknologi informasi dalam dunia pertanian atau biasa disebut dengan istilah smart farming.

Sebelumnya ia juga pernah mengikuti kegiatan serupa di Bogor, yang diadakan oleh Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Service). Selain pelatihan smart farming ia juga telah mengikuti beberapa kegiatan bahkan ia juga menjadi salah satu penerima bantuan Hibah Kompetitif Program YESS pada 2021 lalu.

Ia berharap setelah sepulang pelatihan di Korea Selatan ini bisa menerapkan ilmu yang dipelajarinya untuk mengembangkan usaha pertaniannya. Saat ini ia bersama dengan beberapa temannya sedang proses membangun greenhouse untuk budidaya melon.

“Semoga ilmunya bisa diterapkan di tempat kita, dan saya juga berharap kawan-kawan bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar. Demi memajukan pertanian di daerah kita” harapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *