Efek La Nina di Kalsel, Kabupaten HST Siaga Satu

Barabai, dnusantarapost.com – Warga Hulu Sungai Tengah (HST) diimbau agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem La Nina. Terbaru, Sekdakab HST, Muhammad Yani menetapkan status siaga satu.


Bahkan, dalam durasi tiga jam kedalaman sungai Hantakan mengalami ketinggian hingga tiga meter dan diprediksi akan lebih dalam dari hari sebelumnya.


“Kemungkinan kedaruratan siang ini,” tulisnya dalam group Whatsapp Pemkab HST, Minggu (28/11/2021) siang.


Untuk itu, ia menginstruksikan kepada Camat masing-masing wilayah untuk segera memberitahukan kepada masyarakat sekitar untuk bergegas melakukan evakuasi baik berupa berkas penting ataupun barang berharga lainnya.


“Bapak Camat umumkan ke semua masyarakat baik wilayah subdas Barabai, Haruyan dan Batang Alai untuk siaga satu,” tulisnya lagi.


Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten HST, Budi Hariyanto menuturkan, warga yang tinggal di kawasan pegunungan diakui masih rawan terhadap bencana tanah longsor. Untuk dataran rendah seperti di perkotaan dan perairan rawa, diprediksi akan terendam lebih lama.


“Untuk warga di HST dan sekitarnya yang juga tinggal di daerah rawa, kami imbau untuk tetap siaga dalam segala kemungkinan. Siapkan logistik dan keperluan dasar lainnya kemungkinan terendam akan lebih lama,” imbaunya kepada dnusantarapost.com, saat tersambung melalui telepon.


Saat ini, jelas Budi, sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Nagara di HSS yang khususnya di muara sungai Barito berdasarkan prakiraan cuaca air mengalami pasang.


“Kondisi ini memperlambat arus turunnya air sungai yang menyebabkan daerah perkotaan seperti Barabai dan perairan rawa akan lebih lama tergenang,” jelasnya.


Sebelumnya, Sabtu (27/11/2021), tim relawan gabungan seperti BPBD, TNI/Polri dan PMI menyisir sekaligus memantau lokasi Desa Kayu Rabah dan Jatuh, Kecamatan Pandawan yang juga merupakan daerah perairan rawa dan sempat tergenang.


“Mereka juga sudah bisa mengevakuasi diri sendiri,” ucapnya.


Ia menjelaskan lagi, sejumlah penduduk yang tinggal di daerah tersebut lebih memilih bertahan meski digenangi air. Namun, sejumlah warga juga telah menyiapkan diri dan membangun tempat tidur lebih tinggi di dalam rumah masing-masing.


“Mereka sudah mengevakuasi diri sendiri. Kami juga meminta warga untuk tetap melakukan koordinasi apabila meminta bantuan konsumsi,” tutupnya.


Perwarta/Editor : (Adrian/Ads)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *