Banjarbaru, dnusantarapost.com – Tenaga kelistrikan di Kalsel pada 2050 mendatang diprakirakan mampu menghasilkan hingga 8,7 GW atau setara 8.700 MW sebagai penopang energi terbarukan melalui rencana pembangunan proyek strategis Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Melalui Perda RUED Nomor 1 tentang energi daerah menyebutkan Kalsel juga dituntut untuk bisa mencapai akurasi proyek strategis ini sebesar 24,7 persen.
Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Kalsel, Sutikno menyampaikan, dari hasil kajian yang dilakukan. Setidaknya, kapasitas energi listrik ini mampu mengeluarkan daya hingga 1.400 MW bahkan potensi untuk mendapatkan tekanan angin cukup besar bahkan prospeknya sangat bagus bagi investor.
“Dari tekanan 4 sampai 6 meter perdetik saja sudah mencapai 600 MW,” ungkap Tikno saat ditemui dnusantarapost.com, diruang kerjanya, Jumat (19/11) sore.
Terbaru, ia memaparkan, potensi pembangunan PLTB ini rencananya terletak di Kabupaten Tanah Laut. Jika dihitung awal pelaksanaan dengan mendapatkan tekanan angin 6 hingga 8 meter perdetik dapat menghasilkan 800 MW.
“Ini telah melebihi energi fosil atau batu bara di Kalsel yang hanya mengeluarkan listrik sekitar 600 MW saja. Tentunya juga sebagai kesiapan kita menjadi pintu gerbangnya Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia yang baru,” jelasnya.
Bahkan, dia membeberkan, kalau proyek PLTB ini sudah masuk tahap Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Apabila, izin Amdal selesai pembangunan dimulai.
“PT Infrastruktur Terbarukan Kesuma (ITK) yang juga sebagai investor kita memerlukan luas lahan sekitar 557 hektare dan akan memasang 10 sampai 15 tongkat dengan kapasitas daya 85 MW di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut,” papar Kabid Energi ESDM Kalsel, Sutikno.
Terkait kewenangan investasi proyek strategis ini, Kepala Bappeda Kalsel, Nurul Fajar Desira, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, menyampaikan, selain PT ITK yang juga ikut menanamkan sahamnya untuk Kalsel, PT UPC, PT Tanah Laut Energi dan PT Renewable juga menjadi deretan investor utama.
“Kalau tidak salah PT UPC ini sudah ada menara pantau atau setara KUPL dan mereka sudah FS tinggal Amdalnya saja lagi. Tahap awalnya nanti ada sekitar 65 MW yang tersambung dengan PT PLN,” bebernya.
Selanjutnya, dirinya memaparkan, area atau wilayah pembangunan tak hanya berpotensi di Kecamatan Pelaihari dan Batu Ampar saja, melainkan juga akan berada di Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut.
“Menurut informasi dari Dinas ESDM Kalsel, PLTB disana mampu menghasilkan tegangan listrik hingga 70 MW,” jelasnya.
Sekedar diketahui, Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk tenaga listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) diprakirakan sudah mencapai 12 persen dengan total besaran tegangan sekitar 100 MW.
Perwarta/Editor : (Adrian/Ads)