BALANGAN, dnusantarapost.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan terus mengintensifkan upaya untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui berbagai langkah strategis.
Salah satu langkah utama yang ditempuh adalah peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, disertai edukasi intensif kepada ibu hamil dan keluarganya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Hj. Ainun Farida, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, Dinas Kesehatan melalui puskesmas-puskesmas di Balangan telah menyelenggarakan 115 kelas ibu hamil. Program ini didanai oleh APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Desa.
“Program kelas ibu hamil ini bertujuan meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin sesuai standar, termasuk melakukan skrining dini dan deteksi risiko yang mungkin timbul selama kehamilan,” ujar Ainun Farida.
Upaya tersebut membuahkan hasil positif, terlihat dari tren penurunan AKI di Kabupaten Balangan.
Sementara itu, Jabatan Fungsional (JF) Admin Kesehatan Ahli Muda, Maya Sari, menyebutkan bahwa AKI menurun signifikan dari 7 kasus pada tahun 2021 menjadi hanya 2 kasus pada tahun 2024.
Ia menambahkan bahwa mayoritas kematian ibu terjadi pada masa nifas, sehingga Dinas Kesehatan semakin meningkatkan layanan pasca-persalinan untuk meminimalisir risiko kematian.
Namun, AKB di Kabupaten Balangan masih mengalami fluktuasi. Tercatat 30 kasus kematian bayi pada tahun 2021, turun menjadi 18 kasus pada 2022, namun kembali naik menjadi 25 kasus pada tahun 2024.
Faktor penyebab kematian bayi ini mencakup faktor endogen, yakni kelainan bawaan sejak dalam kandungan, serta faktor eksogen, yaitu faktor lingkungan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan menegaskan komitmennya untuk terus memperbaiki layanan kesehatan ibu dan bayi melalui program-program berkelanjutan. Edukasi, pemeriksaan rutin, dan peningkatan fasilitas kesehatan diharapkan dapat menurunkan AKI dan AKB di masa mendatang.