BALANGAN, dnusantarapost.com -Pasar Modern Adaro Paringin menjadi satu-satunya pasar di Kalimantan Selatan (Kalsel), dan salah satu dari Kalimantan bersama Pasar Samarinda yang menjadi nominator tingkat Nasional Penilaian Lomba Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas Tahun 2023 Wilayah Tengah yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Kegiatan penilaian dilakukan oleh tim verifikator dari BPOM RI dan Kementrian Kominfo.
Pembukaan penilaian dilaksanakan pada Selasa (04/04/2023) bertempat di halaman pasar Modern Adaro, Paringin, Kabupaten Balangan.
Kegiatan dihadiri oleh BPOM Provinsi Kalimantan Selatan, Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Balangan, Ketua TP PKK Kabupaten Balangan, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup, Kepala Bappedalitbangda, Kasat Pol PP, Sekretaris Kominfo, Camat Paringin, Danramil Paringin, KUA Kecamatan Paringin, dan Lurah Paringin Kota. Serta dari instansi Swasta Seperti PT. Adaro Indonesia, PT. BUMA, PT. SIS, dan juga Bank Kalsel Cabang Paringin.
Mewakili Bupati Balangan, Asisten III Bidang Administrasi Umum Rudiansyah Sofyan dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bupati Balangan dalam kegiatan dikarenakan ada agenda yang tidak bisa ditinggalkan, kemudian Bupati Balangan juga menghaturkan terima kasih kepada seluruh pihak sehingga Pasar Adaro Paringin masuk dalam nominasi.
“Selamat datang kami ucapkan kepada tim verifikator dari BPOM RI dan Kementrian Kominfo ke Bumi Sanggam, Alhamdulillah Pasar Paringin menjadi salah satu nominasi dalam Lomba Penilaian Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas Tahun 2023 ini, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berupaya sampai saat ini sehingga kita menjadi satu-satunya di Kalsel yang terpilih”, ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Balangan, Aidinnor menyampaikan bahwa Pasar Modern Adaro merupakan salah satu Landmark yang ada di Kabupaten Balangan, yang menjadi icon sarana perdagangan, tempat terjadinya jual beli berbagai komoditas yang ada mulai dari sayur mayur, kebutuhan pangan, ikan, maupun kebutuhan lainnya.
“Nominasi ini menjadi kado dan juga kebanggaan untuk Kabupaten Balangan menjelang memasuki usia 20 tahunnya pada tanggal 08 April nanti,”ujarnya.
Aidinnor mengatakan pihaknya dalam mendukung visi dan misi Bupati Balangan meningkatkan Perekonomian masyarakat berbasis pertanian, perkebunan, pariwisata dan ekonomi kreatif telah melaksanakan berbagai macam program diantaranya melalui peningkatan sarana dan prasarana distribusi perdagangan dan perlindungan konsumen.
“Upaya-upaya yang kami lakukan dalam meningkatkan sarana dan prasarana distribusi perdagangan dan perlindungan konsumen yaitu melalui meningkatkan fasilitas-fasilitas di pasar-pasar yang ada di Balangan baik utama ataupun penunjang, menjaga kebersihan dan keamanan bekerjasama dengan Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup serta Satpol PP Balangan, memastikan ketersediaan bahan-bahan pokok, serta memastikan harga dan menjamin keakuratan alat-alat ukur dan juga mengadakan sidak terhadap barang-barang kada luarsa maupun yang mengandung zat berbahaya bagi masyarakat,” tuturnya.
Sementara tim verifikator yang dipimpin oleh Devi Riyani, ST, M.SI dari BPOM RI yang datang bersama Drs. Sarjono, M.MT dari Kominfo Pusat menyampaikan penilaian lomba dilakukan kepada pasar dan pemerintah daerah yang mendukung terwujudnya pasar pangan aman berbasis komunitas.
“Fokus penilaian dilakukan guna memperoleh profil pasar percontohan pangan aman berbasis komunitas dan evaluasi pencapaiannya,” ujarnya.
Menurut Devi, lomba ini sebagai langkah yang diambil Badan POM RI guna memutus penyebaran bahan berbahaya yang beredar di pasar. Penilaian dilakukan antara lain pada soal dukungan pemerintah daerah, penerapan protokol kesehatan di lokasi pasar, inovasi keamanan pangan dan juga peran serta komunitas.
“Untuk lomba Pasar Pangan Aman berbasis Komunitas tingkat nasional ini, digelar dalam beberapa tahapan penilaian mulai dari profiling sampai dengan hari ini kami melakukan verifikasi lapangan. Lomba ini digelar dengan harapan agar pasar tradisional sebagai garda terdepan manajemen keamanan pangan, mampu mengendalikan risiko keamanan pangan secara mandiri, tentunya dengan pengawalan Badan POM sebagai regulator dan verifikator,” ujarnya.
Kemudian Devi menambahkan, verifikasi penilaian lomba pasar pangan aman tingkat nasional ini menjadi upaya untuk meningkatkan motivasi, komitmen dan peran aktif komunitas pasar agar terwujud keamanan pangan bagi seluruh masyarakat.
“Dukungan lintas sektor dan pemda sangat besar artinya, terlebih adanya replikasi program nasional pasar pangan aman berbasis komunitas ini,” pungkasnya.