๐ง๐ฎ๐ป๐ฎ๐ต ๐๐ฎ๐๐, ๐ฑ๐ป๐๐๐ฎ๐ป๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ฝ๐ผ๐๐.๐ฐ๐ผ๐บ -Warga Pelaihari, Kecamatan Pelaihari mengeluhkan adanya pengamen bergaya anak punk yang sering ngelem dan mabuk-mabukan.
Menurut keterangan warga para pengamen itu sering mangkal sambil ngelem disejumlah tempat di Pelaihari. Warga menilai, ini sangat mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat.
“Sangat meresahkan sekali,” ungkap Ami Suhud kepada Kapolsek Pelaihari IPTU May Felly Manurung pada kegiatan Jum’at Curhat disalah satu warung kopi di Pelaihari.
Selain itu Ami Suhud juga berharap kepada kepolisian agar menertibkan dan mendidik para pengamen yang bergaya anak punk ini supaya akhlaknya lebih bagus.
“Banyak orang mau memberi uang ke pengamen ini tidak jadi, gara gara tidak sopan yang disebabkan karena ngelem ini. Kasian generasi yang akan datang,” katanya.
Menanggapi keluhan warga itu, Kapolsek Pelaihari IPTU May Felly Manurung mengatakan, pihaknya preventif melakukan pencegahan atas kerawanan Kamtibmas.
“Sebenarnya mereka itu pengamen yang bernyanyi berharap dikasih uang, tetapi kalau pergerakan mereka sudah membuat masyarakat resah akan kami tindak,” tegas Kapolsek.
“Kalau warga meminta kami untuk membersihkan para pengamen dan anak punk di Pelaihari, Itu bukan ranah kami,” ungkapnya.
Menurut Kapolsek, itu ranah pemerintah daerah Tanah Laut melalui Satpol PP dan Dinas Sosial.
“Kalau kami hanya sebatas kerawanan Kamtibmas, apa bila itu meresahkan kewajiban kami ialah pencegahan atau pun penindakan,” terangnya.
Sebagai informasi, jumat curhat adalah program kepolisian untuk memberikan ruang bagi masyarakat agar bisa curhat dengan polisi. Seluruh kepolisian di daerah telah melaksanakan program tersebut, karena dinilai lebih relevan dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Setiap jajaran kepolisian, baik itu Polres maupun Polsek turun langsung di tengah-tengah masyarakat. Mereka datang untuk mendengarkan langsung curhatan dari masyarakat, kemudian menjadi bahan evaluasi dan ditindaklanjuti.