MARABAHAN – Lapangan Sepakbola Desa Bedandan, Kecamatan Cerbon, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dimanfaatkan petani untuk lokasi persemaian bibit padi lokal.
Hal tersebut dilakukan karena lahan pertanian padi warga di Desa Bedandan, Kecamatan Cerbon, Kabupaten Barito Kuala (Batola) masih dalam kondisi basah akibat terdampak banjir.
Amang Sari (Warga Desa Bedandan), mengaku memanfaatkan lahan lapangan sepakbola karena lebih kering dibanding lahan pertanian padi miliknya.
Selain itu, petani yang menyemai bibit padi bukan hanya dirinya, tetapi petani lainnya yang berada di Desa Bedandan.
Menurutnya, kondisi itu karena cuaca ekstrem yang melanda kawasan lahan pertanian yang terkena banjir pasang air laut dari Sungai Barito dan curah hujan yang tinggi di wilayah Hulu. “Kegiatan ini sementara. Nanti dipindahkan ke lahan” katanya yang mengaku memerlukan bantuan pupuk dan obat tanaman padi.
Amang Sari mengaku pertanian padi di Desa Bedandan mengalami kerugian karena sebagian besar gagal panen akibat terendam banjir dan serangan tungro.
Sementara itu, Mardani (Kepala Desa Bedandan) mengatakan, bahwa lapangan sepak bola itu bukan aset Pemerintah Desa Bedandan. “Biasanya bulan empat, lapangan sepakbola itu dapat digunakan karena persemaian padi petani sudah dipindahkan ke lahan masing-masing” katanya.
Keberadaan lapangan sepakbola itu memang dibeli tokoh masyarakat kala itu pada 1976 lalu. “Petani yang membeli secara swadaya. Setiap kepala keluarga di RT 1 dan RT 2 urunan dua blek padi hasil panen untuk membeli lahan,” katanya.
Dari cerita masa lalu, lapangan sepak bola itu masih hutan belantara dibersihkan untuk dijadikan lapangan sepakbola.
Pemilik lapangan sepak bola itu adalah milik warga masyarakat. Setiap memperingati 17 Agustus digunakan untuk pertandingan sepakbola. “Apabila air pasang sungai Barito, lapangan sepak bola dijadikan persemaian bibit padi” pungkasnya.
