Disdikbud Ajak Pelajar di Balangan Kesejumlah Tempat Bersejarah

Balangan, dnusantarapost.com- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balangan bidang Kebudayaan kembali menggelar kegiatan sejarah dengan mengunjungi beberapa tempat bersejarah di wilayah Balangan, Kalimantan Selatan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (11/03/2023) tersebut diikuti oleh puluhan siswa SLTP dari berbagai sekolah di Kabupaten Balangan, seperti SMPN 3 Paringin, SMPN 1 Juai, SMPN 2 Juai dan SMPN 4 Batumandi.

Bacaan Lainnya

Rangkaian kegiatan dimulai dari kunjungan ke Rumah Banjar Desa Tarangan, sebuah rumah tradisional khas Banjar yang sudah berusia puluhan tahun. Di sini, siswa-siswa diajarkan tentang sejarah dan keunikan arsitektur bangunan tersebut.

Selain itu, mereka juga diperlihatkan berbagai alat dan benda-benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari pada masa lalu.

Setelah itu, rombongan Disdikbud Balangan bersama siswa-siswa melanjutkan perjalanan ke Mesjid Suhada di Hujan Mas, sebuah mesjid tua yang menjadi saksi bisu sejarah perjuangan para pejuang di Kalimantan Selatan. Di sini, siswa-siswa diajak untuk memahami bagaimana perjuangan para pejuang tersebut melalui cerita dan penjelasan dari narasumber.

Tidak hanya itu, rangkaian kegiatan juga mengunjungi Rumah KUNA Perdagangan Belanda di Lampihong untuk mengenal lebih dekat tentang keberadaan tentara kolonial Belanda di wilayah Balangan dan pengaruh mereka dalam sejarah Indonesia, terutama bukti sejarah bahwa Balangan pada masa kolonial merupakan wilayah penghasil karet terbesar di Kalsel, dan Belanda pada masa itu menggunakan berbagai strategi termasuk sistem kupon untuk mengambil keuntungan sebagai pemegang monopoli perdagangan karet dalam jumlah besar dan meningkatkan pendapatan para pemilik kebun.

Kabid Kebudayaan Disdikbud Balangan, Hasan, S.Sos., mengapresiasi kegiatan ini sebagai bagian dari upaya untuk mengenalkan sejarah kepada generasi muda.

“Kegiatan ini merupakan salah satu program tahunan Disdikbud Balangan tentang pengenalan sejarah kepada siswa-siswa SLTP. Kami berharap, dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah ini, siswa-siswa dapat memahami perjuangan dan nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendahulu kita,” ujarnya.

Pemateri dalam kegiatan ini adalah praktisi sejarah yang sudah sangat berpengalaman, yaitu Miftahurrahman dan Dhea. Mereka berhasil memperkenalkan sejarah dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa-siswa.

Mereka mengharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan sebagai upaya untuk memperkenalkan sejarah kepada generasi muda dan mempertahankan warisan budaya dan sejarah yang ada di Indonesia.(Hamid)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *