Sektor Pendidikan Ikut Mendongkrak, IPM Kalsel 2021 Naik 0,52 Persen

Banjarbaru, dnusantarapost.com – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Kalimantan Selatan pada 2021 mencapai 71,28 persen atau meningkat sekitar 0,37 poin (0,52 persen) dibandingkan capaian tahun sebelumnya yakni 70,91 persen.


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel, Yos Rusdiansyah, mengungkapkan, sejak 2018 lalu status pembanguan manusia di kalsel meningkat dari level sedang menjadi tinggi. Selama 2010 – 2021, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalsel rata-rata meningkat hingga 0,85 persen.


“Setelah mengalami perlambatan pada 2020 karena pandemi, peningkatan IPM Kalsel sudah kembali membaik pada 2021 seiring dengan perbaikan kinerja ekonomi dan pengaruh positif terhadap indikator konsumsi riil per kapita,” ujarnya melalui siaran pers di kanal Youtube BPS Prov Kalsel yang diterima dnusantarapost, Sabtu (25/12/2021).


Pada dimensi pendidikan penduduk berusia tujuh tahun memiliki harapan lama sekolah sekitar 12,81 tahun atau setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga lulus SMA atau Diploma 1.


“Angka ini meningkat 0,13 tahun dibandingkan 2020 yang mencapai 12,68 tahun. Sementara, rata-rata sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,05 tahun dari 8,29 tahun pada 2020 menjadi 8,34 pada 2021,” ungkap Yos Rusdiansyah.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, Muhammad Yusuf Effendy, mengatakan, dengan keberhasilan dari capain ini menghantarkan Kalsel berada diurutan teratas sebagai leading sektor penempatan IPM pendidikan.


“Dengan kenaikan itu menempatkan Kalsel diatas Kalbar (67,90), Kalteng (71,25) dan Katlara (71,91) dan data ini menunjukkan bahwa tidak provinsi ini berada di peringkat keempat untuk regional Kalimantan,” paparnya.


Bahkan, ia memaparkan, secara sistematis dan terprogram terus mengupayakan optimalisasi standart pendidikan. Sebagai bentuk pembuktian, ada 8 standarisasi atau langkah kongkrit dalam meningkatkan mutu serta kualitas dari capaian tersebut.


“Yakni isi, proses, kompetensi lulusan, sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), pembiayaan, pengelolaan, dan penilaian dalam rangka kerangkat peningkatan mutu dan kualitas pendidkan,” ucap mantan Kadisdik HSS ini.


Pada standart sarana dan prasarana, ia menuturkan, setidaknya Pemprov melalui Disdikbud Kalsel berhasil membangun 12 unit sekolah baru dan 238 RKB.


“Alhamdulillah, pada sisi pendidikan menengah tahun 2020, Provinsi Kalsel meraih APK 93,36 dan APM 66,04,” tuntasnya.


Perwarta/Editor : (Adrian/Ads)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *