Fotografer Wisuda di Kalsel Bisa Raup Omzet 10 Kali Lipat

BANJARBARU, dnusantarapost.com – Musim wisuda menjadi ladang rezeki tersendiri bagi fotografer di Kalimantan Selatan. 

Ridwan, salah seorang fotografer independen, mengaku sejak awal 2025 hampir selalu mendapat tawaran memotret di setiap momentum wisuda universitas besar.

Bacaan Lainnya

Dalam sehari, ia bisa menangani antara dua hingga enam klien. Media sosial, terutama TikTok, disebutnya sebagai sarana promosi paling efektif. 

“Kebanyakan orang sekarang tahu jasa foto wisuda lewat TikTok,” ujarnya, Jumat (18/9/2025).

Namun, ada tantangan tersendiri di lapangan. Menurut Ridwan, hujan menjadi kendala terbesar karena berpengaruh pada waktu, lokasi, hingga suasana hati klien. 

“Kalau sudah hujan, workflow fotografer dan mood klien bisa langsung drop,” keluhnya.

Dari sisi tren, klien umumnya menyukai konsep foto yang bersih, rapi, formal, tapi tetap artistik. Ia menilai tren wisuda dari tahun ke tahun relatif monoton, meski pernah mendapat permintaan unik. 

“Ada yang minta difotokan di makam orang tuanya,” ungkapnya.

Soal pendapatan, Ridwan menyebut omzet selama musim wisuda bisa meningkat hingga sepuluh kali lipat dibanding bulan biasa. Agar jadwal tidak bentrok, ia tegas menerapkan aturan yang sudah disepakati dengan klien. 

“Kalau ada yang terlambat, itu tidak boleh mengganggu jadwal klien lain,” tegasnya.

Meski peluang besar, Ridwan mengaku masih nyaman bekerja sendiri dan belum berencana menambah tim. Ia pun jujur bahwa semangat memotret hanya bisa bertahan di pagi hari. 

“Kalau sudah siang menuju sore, sebenarnya bukan semangat lagi, tapi lebih ke profesionalitas. Rasanya capek sekali menghadapi ribuan orang di area wisuda,” katanya.

Dari sekian pengalaman, ada momen yang cukup mengharukan. Salah satunya ketika memotret seorang klien yang sebenarnya memesan untuk dua orang, namun istrinya meninggal dunia sepekan sebelum wisuda.

Ke depan, Ridwan berencana tidak lagi fokus di fotografi wisuda. 

“Saya kurang minat melanjutkan di bidang graduation photography. Mungkin akan berkembang ke jalur lain yang masih berhubungan dengan kamera,” pungkasnya. (nurul octaviani)

Pos terkait