Air Surut, Lahan Pertanian di Desa Sungai Bamban Kabupaten Barito Kuala Mulai Ditanami

MARABAHAN – Sejumlah petani mulai bercocok tanam di lahan wilayah Desa Sungai Bamban, Sabtu (6/5/2023).

Desa di Kecamatan Rantau Badauh ini berbatasan dengan Desa Jejangkit Pasar, Kecamatan Jejangkit, sama-sama wilayah Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Lahan pertanian di Desa Sungai Bamban itu sebenarnya masih tergenang.

Ketinggian air di sekitar bawah lutut petani yang menanam benih padi tersebut.

Benih padi yang ditanami menggunakan alat tradisional yang disebut tutujah, yakni kayu ulin yang digunakan untuk melubangi tanah rawa sebelum diletakkan anakan padi varietas lokal.

“Perkiraan panen sekitar September atau Oktober nanti,” ujar Misran.

Dia merupakan petani padi dari Desa Sungai Gampa Muara yang bekerja untuk mengambil upah menanam padi di lahan tersebut.

Luas lahan yang ditanami padi itu tersebut diperkirakan sekitar tiga hektare.

Terdapat beberapa pohon jeruk di lahan pertanian tersebut sebagai batas antar cetak sawah.

Cuaca panas ekstrem tak membuat semangat para petani itu kendur menanam benih padi lokal.

“Kami berharap padi yang kami tanam hasilnya dapat dipanen,” ujar Misran.

Sementara, petani Desa Jejangkit Pasar, Ain Ardiansyah, mengaku belum menanam padi karena lahan pertanian miliknya masih terendam.

“Airnya masih segini,” katanya menunjuk pahanya saat ditemui reporter dnusantarapost.com

Ardiansyah menunggu air surut di lahan pertanian miliknya hingga setinggi bawah lututnya.

“Kalau cuacanya panas terus, mungkin sekitar lima hari sudah mulai tanam,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *