Kondisi Jalan Becek, Petani Keluhkan Akses Jalan Menuju Persawahan

MARABAHAN – Petani keluhkan akses menuju persawahan di Desa Karang Bunga, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Saat musim hujan, kondisinya becek karena belum mendapatkan pengerasan. Membuat petani tidak dapat cepat menuju lokasi persawahan berdampak pertanian padi kurang perawatan.

Bacaan Lainnya

Penuturan Arifin, Minggu (19/2/2023), Jalan Usaha Tani sangat vital untuk masa perawatan tanaman padi dan pada saat penjualan produk hasil panen.

Sebab, semuanya mengunakan alat mesin pertanian untuk mengolah lahan dan memanen padi.

“Saat hujan membuat petani kesusahan menuju lahan persawahan untuk bercocok tanam maupun mengontrol pertumbuhan tanaman padi,” bebernya kepada reporter Banjarmasinpost.co.id.

Makanya dalam kesempatan bertemu dengan Pj Bupati Batola, disampaikan mengenai aspirasi petani. Karena selama ini, petani tanam padi dua kali.

Menurutnya, akses Jalan Usaha Tani sepanjang 1 kilometer dapat membuat petani melaksanakan pertanaman di lahan seluas 60 hektare.

“Hari ini jadwal kami panen padi unggul di lahan seluas 64 hektare. Tapi, satu alat mesin panen ambles, sehingga tertunda. Harapan kami, akses jalan usaha tani diberi pengerasan,” katanya.

Dirinya bersyukur, pejabat dari Dinas Pertanian Kalsel dan Dinas Pertanian Kabupaten Batola telah berkunjung. Hingga kemudian, jalan sepanjang sekitar 300 meter telah diberi kerikil.

“Kurang 700 meter lagi batunya, petani di Desa Karang Bunga ini dapat bolak-balik merawat pertanian. Pertanian kami tumpang sari dengan tanaman buah jeruk siam madu,” pungkasnya.

Sementara itu, Pj Bupati Barito Kuala, Mujiyat, berjanji merealisasikan keinginan petani di Desa Karang Bunga agar akses Jalan Usaha Tani tidak lagi becek saat dilanda musim hujan.

Kendati, Mujiyat membandingkan jalan di Kecamatan Mandastana dengan Kecamatan Kuripan lebih parah kondisinya dari yang dilihatnya di Desa Karang Bunga, Kecamatan Mandastana.

Dia akan meminta dinas terkait untuk menambal sejumlah lubang di jalan aspal di sejumlah titik di desa tersebut.

“Kalau jalan biasa, cukup ditambal saja. Kalau jalan pertanian, diupayakan pengerasan,” janjinya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *