Belum Sebulan Jabat Kapolres Balangan, Riza Muttaqin Sudah Dinobatkan Jadi Warga Kehormatan Dayak Halong

๐—•๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป, ๐—ฑ๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ฎ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ฝ๐—ผ๐˜€๐˜.๐—ฐ๐—ผ๐—บ- Belum sampai satu bulan menjabat sebagai Kapolres Balangan, AKBP Riza Muttaqin sudah dinobatkan menjadi warga kehormatan suku Dayak Halong oleh Dewan Adat Dayak Balangan.

Gelar warga kehormatan suku Dayak Halong itu Kapolres dapatkan saat menghadiri kegiatan Aruh Adat Mambatur di Desa Kapul, Kecamatan Halong, Minggu (29/1/23)

“Terima kasih kepada warga dan dewan adat Dayak Halong telah menyambut saya saat dalam bertugas di sini, ini juga sekaligus menjadi silaturahmi kepada warga adat setempat,” kata Kapolres, di Halong.

Kapolres menuturkan, kepemimpinannya selama hampir satu bulan di wilayah hukum Kabupaten Balangan menjadi semangat baru baginya bersama dengan masyarakat untuk menciptakan suasana yang kondusif.

Dia melanjutkan, tentunya Polri juga memiliki kerjasama dengan pengurus adat Dayak Balangan dalam membantu generasi muda Dayak yang ingin menjadi anggota polisi.

Kemudian, kata ungkap Kapolres, melalui jalur afirmatif akhirnya sebanyak empat putra daerah suku Dayak yang lulus seleksi dan menjadi anggota polisi.

“Generasi muda suku Dayak bisa menggunakan kesempatan tersebut dengan baik bagi yang ingin menjadi anggota kepolisian untuk mempersiapkan diri sejak awal,” ujarnya.

Sementara Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Balangan, Mandan mengatakan pihaknya sangat berbangga dengan kehadiran Kapolres Balangan, terlebih kapolres merupakan putera daerah yang juga menjadi semangat bagi generasi muda suku Dayak untuk meraih kesuksesan. 

“Setiap menggelar kegiatan adat kami selalu bekerjasama dengan anggota kepolisian dan berharap bisa terus berlanjut,” kata Mandan. 

Pada kegiatan aruh adat tersebut, kapolres juga turut menyaksikan prosesi menombak kerbau yang dikorbankan dalam aruh adat, yang mana terdapat tiga ekor kerbau yang terdiri dari dua jantan dan satu betina.

Sebagai informasi, Aruh Adat Mambatur adalah puncak kegiatan untuk memperingati anggota keluarga yang sudah meninggal. Orang tua yang sudah meninggal dibangunkan rumah-rumahan untuk kubur mereka dan dalam rangkaiannya diisi dengan kegiatan menombak kerbau. (Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *