Kabar Hilangnya Seorang Anak Sempat Hebohkan dan Resahkan Warga Pelaihari

𝗧𝗮𝗻𝗮𝗵 𝗟𝗮𝘂𝘁, 𝗱𝗻𝘂𝘀𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮𝗽𝗼𝘀𝘁.𝗰𝗼𝗺- Kabar hilangnya seorang anak berumur 12 tahun berinisial RD sempat menghebohkan dan meresahkan warga Pelaihari, pada Senin (30/1/23). 

Bacaan Lainnya

Pasalnya, kabar hilangnya anak tersebut sempat viral di media sosial dibarengi sejumlah informasi-informasi hoax tentang penculikan anak oleh orang yang tak bertanggung jawab. 

Informasi ini memantik pihak kepolisian khususnya Polsek Pelaihari untuk melakukan penyelidikan, ternyata informasi tersebut tidak benar. 

“Informasi di culik itu tidak benar,” kata Kapolsek Pelaihari IPTU May Felly Manurung kepada media ini, Selasa (31/1) di Mapolsek Pelaihari. 

Kapolsek Pelaihari didampingi Kades Panggung Baru Arifin menceritakan, RD ini statusnya ialah seorang santri disalah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Pelaihari, dia izin sakit lalu dijemput orang tuanya untuk dibawa pulang, sampainya di rumahnya di Desa Panggung Baru RD diobati pihak keluarganya secara tradisional. Setelah terlihat sehat RD rencana akan dikembalikan ke Pesantren untuk melanjutkan aktivitasnya. 

Kapolsek melanjutkan, sekitar jam 12 siang RD diantar kaka nya, dan mampir di tempat kerja kaka nya disalah toko busana di Angsau. Pada saat singgah sebentar itu, si anak ini izin dengan kaka nya mau beli jajan di warung sebelah, ternyata tidak kembali lag, kaka nya langsung panik menghubungi warga dan pihak keluarganya. 

“Saat dilakukan pencarian tidak ketemu timbullah berita berbagai macam seperti diculik serta berita-berita yang sifatnya meresahkan,” terangnya. 

Setelah ditemukan sekitar jam 8 malam Polsek Pelaihari langsung menanggapi dan cek TKP dan disimpulkan anak ini sembunyi di toilet tua. 

“Berdasarkan pengakuannya, dia tidak mau kembali lagi ke pesantren tersebut. Karena dia takut bilang dengan orang tuanya, sembunyi lah dan ketiduran dia disitu,” ungkap Kapolsek. 

Lanjut Kapolsek, karena gelap, didinding-dinding tersebut ada bekas kesumba atau zat pewarna kesenggol senggol badannya, ketika ditemukan warga badan RD ditemukan penuh dengan warna seolah-olah dicoret-coret dan disekap orang, dan disaat ditemukan anak ini pun RD tidak bicara apa-apa lalu lah dianggap warga diculik, disekap, dikerjain ,dan akhirnya dia bisa melarikan diri. 

“Padahal itu tidak benar, berita sebenarnya ialah anak itu tidak mau kembali lagi ke pesantren, takut bilang sama orang tuanya sembunyi lalu tertidur,” jelasnya. 

Atas kejadian ini, pihaknya menekankan kepada warga Pelaihari kalau ada kejadian yang meresahkan atau dugaan tindak pidana tolong segera melapor ke pihak kepolisian. 

“Kami akan segera menanggapi dan menindak lanjuti secara maksimal. Jangan menyebar berita apapun yang belum tentu benar ke media sosial karena itu bisa menimbulkan keresahan,” pesan Kapolsek Pelaihari. (Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *