๐ง๐ฎ๐ป๐ฎ๐ต ๐๐ฎ๐๐, ๐ฑ๐ป๐๐๐ฎ๐ป๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ฝ๐ผ๐๐.๐ฐ๐ผ๐บ -Angela (30), warga asing asal Lebanon mengunjungi Kabupaten Tanah Laut (Tala) pada Kamis (12/1/23). Kedatangan bule ini ke Tala karena ketertarikannya dengan tanaman Sancha ichi.
Perkebunan Sancha ichi yang dikunjunginya, salah satunya adalah milik Sukarman (56) di Desa Takisung, Kecamatan Takisung.
Kedatangan bule berparas cantik di kebunnya ini sempat mengagetkan dia dan istrinya.
โGak nyangka saya, kebun saya sampai didatangi bule,โ kata Sukarman kepada media ini.
โMudahan-mudahan dengan kedatangannya bisa membawa berkah dan harga Sancha ichi lebih mahal lagi dipasaran,โ harap dia dan istrinya.

Arif Biantoro yang mendampingi warga Asing tersebut mengatakan, kedatangan Angela ke Tala salah satunya adalah untuk study tiru tanaman Sacha inchi dan membuka pasar pembelian Sacha inchi.
โWacana ke depan dia akan menjalin kerjasama dengan Sancha Inchi Borneo untuk membawa hasil olahan ini ke negaranya, Lebanon dan negara-negara sekitarnya, โ ungkap pengelola Sancha Inchi Borneo ini.
Arif menyebutkan, saat ini di Tala sendiri ada sekitar 30 titik lahan tanaman Sancha Ichi yang berada dibawah binaannya, dengan luasan dari skala kecil sampai besar.
โMayoritas kebanyakan yang setengah hektar, ada juga yang hanya 30 dan 40 pohon. Kalau bapak Sukarman ini dengan luasan seperempat hektar dengan jumlah tanaman 400 pohonโ sebutnya.
Arif menambahkan, selain di Tala Sancha Ichi Borneo ini juga ada disejumlah provinsi di Indonesia, seperti di Kalimantan Tengah, Timur dan Barat.
โJadi untuk Sancha Inchi Borneo ini tidak hanya di Tala, namun saya membasiskan Sancha ichi Borneo di Tala, karena awal penanaman Sancha ichi di Kalsel itu disini,โ ungkap pria yang sehari-hari bekerja sebagai anggota kepolisian Polres Tala bidang Siwas ini.ย
Diketahui, Angela ini sudah tinggal di Indonesia tepatnya di Bali kurang lebih selama 10 bulan. Saat ini dia melakukan study tentang Sancha ichi di beberapa provinsi, salah satunya di Tala, Kalimantan Selatan.
Sebagai informasi, dilansir dari berbagai sumber, Sacha inchi (Plukenetia volubilis) dikenal sebagai kacang inka atau kacang gunung yaitu kacang yang berasal dari hutan tropis amazon. Namun, saat ini kacang ini telah dibudidayakan di China, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan baru-baru ini di Indonesia.
Secara morfologi, buah sacha inchi memiliki bentuk bintang, di mana dalam satu bintang dapat menyimpan antara 4 โ 5 butir biji. Buah muda berwarna hijau sedangkan buah yang sudah tua bewarna coklat kehitaman.
Berbagai bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan. Daunnya mengandung antioksidan dan dapat dimakan sebagai sayur ataupun diolah sebagai teh.
Biji buahnya memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh dengan kadar omega 3 mencapai 47 โ 51 persen, dan omega 6 mencapai 34 โ 37 persen, dibandingkan dengan minyak zaitun yang memiliki hanya 1 persen kadar omega 3 dan 9 persen Omega 9.
Selain daun dan bijinya, minyak hasil ekstraksi biji sacha inchi memiliki berbagai manfaat baik untuk kosmetik sebagai pelembab dan pencerah kulit. Selain itu, minyak Sacha Inchi juga memiki berbagai manfaat untuk kesehatan.